
Suatu gebrakan baru gugusdepan
02.283-02.284 Pangkalan SMP Islam Mbah Bolong menyelengarakan Jelajah Religi di
akhir semester ganjil. Peserta yang sangat antusias dengan total 284 orang ini
menjadi kegiatan besar dalam beberapa tahun terakhir yang telah lama tidur.
Beberapa persiapan mulai dari hari pertama tanggal 12 dan 13 menjadi pembekalan
bagi anggota pramuka penggalang SMP. Membagi regu, membuat peralatan outbond,
menyiapkan administrasi panitia dan pasukan. Tentu saja ini menjadi ajang
paling umum dilakukan. Selanjutnya mereka dibekali dengan materi tanda jejak,
SMS (sandi morse semaphore) serta beberapa materi yang dibutuhkan saat jelajah.
Pada hari ketiga 14
Desember 2023 tepat pukul 06.30 setelah jam KBM Pembiasaan dimulai upacara
pembukaan dan pelepasan regu penggalang yang akan berangkat. Satu per satu
diberangkatkan oleh Kak Muhammad Edy Wahyudin selaku Ketua Mabigus SMP Islam
Mbah Bolong. Dengan mengucapkan Bismillahirrohmaanirrohiim, Majuu…Jalan! Serentak
yel dan riuh seluruh anggota pasukan beramai-ramaikan yel-yelnya.
Didalam rute
perjalanan ini dimulai dari pangkalan SMP Islam Mbah Bolong melalui jalan desa
Paritan, lalu lurus hingga desa cukir, dan sampai menuju ke makam KH
Abdurrahman Wahid sebut saja Gus Dur. Mereka melanjutkan kegiatan Tahlil kubro
sebagai tanda sayang kepada masyayikh dan ulama, waliyullah. Seusai dari makam
seluruh peserta melanjutkan perjalanan ke kawasan makam Gus Dur. Tepat pukul
09.00 outbond dimulai dengan estafet tepung, bulldozer, serta estafet air. Semua
peserta wajib mengikuti guna penilaian akhir semester ganjil dalam rangka
ekstra wajib untuk pramuka.

Akhir
kegiatan mereka kembali ke pangkalan melalui rute jalan desa yang awal dilalui.
Dalam perjalanan mereka juga diberikan tantangan tanda jejak yang wajib
dipecahkan masing-masing regu. Dan yang ditunggu ialah penentuan kejuaraan
berdasarkan aspek kedisiplinan atribut, poin nilai outbond serta penyelesaian
seluruh tantangan yang diberikan. Hasil yang diharapkan dalam kgiatan Jelajah
Religi ini adalah seluruh peserta mampu memahami gerilya para pahlawan,
meneladani sikap para masyayikh dan waliyullah terdahulu agar sadar akan
sejarah islam. Selain itu mereka juga bisa menjalani hidup dengan mandiri dan
beramah lingkungan ketika mereka telah bercampur dengan masyarakat. Maka pentingnya
hal itu harus ditanamkan sejak awal, agar generasi selanjutnya bisa menjadi
lebih baik bagi pelanjut-pelanjut perjuangan beliau tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar